Saturday, December 29, 2012

Proyek Akhir Etika Enjiniring

Hai hai hai, kali ini gue mau ngeshare tentang tugas akhir kelas etika enjineering gue pas semester dua. Sebelumnya gue mau ngasih tau dulu apa itu kelas etika engineering. Dari kelas ini gue belajar akan perlunya sikap terpuji dari seorang engineer, engineer ga hanya harus bekerja tetapi dia harus peduli dan menjalankan semua pekerjaannya dengan terpuji yang artinya tidak ada korupsi, nepotisme dll yang dapat merugikan orang lain.

Oke lanjut ketugas akhir kelas ini, tugas ini adalah tugas kelompok dan kelompok gue itu ada Abdul Qodir (DTM'09), Andy (Metal'09), Saiful Habib (DTM'10) dan Zeski Phagara (DTM'08). Kita bekerja bareng-bareng untuk mengerjakan tugas ini, tetapi ada juga seorang teman yang membantu kelompok gue dalam menjalankan tugas ini, makasih yaa.

Oia, tugas akhir gue adalah memberikan fasilitas dan kebahagian untuk sebuah PAUD yang bernama Nurul Iman di Kampung Bolang, Desa Muara Teluknaga Tangerang. Dimana itu? Mungkin pertanyaan itu akan muncul dikepala lo yang baca blog gue. Itu didaerah pedaleman tangerang, pokoknya disitu air bersih susah dan tempat belajar masih jarang dan jauh.

Lalu siapa dan kenapa PAUD ini dibangun?


Beliau adalah seorang bapak yang umurnya sekitar 40 tahunan. Beliau berkata bahwa PAUD ini berdiri hanya karena sebuah semangat untuk memajukan pendidikan anak-anak dikampung itu. Dan akhirnya dengan bermodalkan sebuah ruangan kecil dan seorang pengajar yang baru lulus SMA yang juga merupakan keponakan beliau, PAUD ini pun berhasil berdiri. Oia, ada satu kalimat yang sangat gue ingat dari beliau, kalimat itu adalah
" Jangan hanya menunggu sampai kita bisa melakukan semuanya tapi mulailah lakukan apa yng kita bisa dulu sekarang "
Inti dari kata-kata itu adalah kalo lo punya impian besar jangan nunggu sampe lo punya segalanya untuk mencapai impian itu tapi mulailah melakukan tindakan dari mulai yang kecil dulu untuk mencapai impian lo karena kalo cuma nunggu lo punya segalanya pasti akan menghabiskan waktu yang lama dan bisa saja saat lo sudah mendapatkan segalanya, lo lupa sama impian besar lo yang mulia.

Makanya walau dengan keterbatasan fasilitas dan pengajar, PAUD ini tetap berdiri dan berjalan karena inilah langkah unutk mencapai impian beliau.


Gambar tempat PAUD Nurul Iman

Sedih saat gue melihat bangunan tempat anak-anak pada belajar. Lantai nya tidak ada alas, meja belajar tidak ada dan penerangan yang kurang. Tetapi selain kesedihan yang gue rasakan, gue juga merasakan sesuatu yang positif yaitu sebuah semangat. Semangat dari 18 anak-anak kecil yang masih ingin mengenyam pendidikan walaupun dengan keterbatasan fasilitas yang ada. Semangat inilah yang akhirnya membuat gue tersenyum dan berjanji bahwa hari ini mereka pasti akan merasakan kebahagiaan.

Lewat apa gue berbagi kebahagiaan? Lewat fasilitas yang kelompok gue berikan dan juga rangkaian kegiatan yang kita adakan.

Kegiatan pertama adalah kita senam bareng sama anak-anak disana. Mereka masih lucu, polos dan menggemaskan. Semua gerakan yang mereka lakukan sangat berbeda dari instrukturnya tapi itu lah yang menjadikan mereka menarik untuk dilihat karena didalam muka bingung mereka terlihat senyum-senyum kecil dan rasa antusia yang tinggi. Dan senyuman kecil itu ngebuat gue senang karena satu langkah untuk berbagi udah berhasil dicapai.


Saat anak-anak sedang senam, Kak Zesky dan Kak Andy memasang sesuatu didalam ruang kelas mereka sebagai hadiah dari kami. Dan hadiah pertama kami adalah 


Yap sebuah karpet alfabet buat alas mereka dalam belajar dan buat mainan mereka untuk mengetahui alfabet. Kecil sih alas yang kita kasih, tapi kita tetep seneng karena saat anak-anak itu masuk dan melihat karpet ini mereka sangat senang.

Selanjutnya setelah senam, kita melakukan aktivitas melipat origami. Mereka sebelumnya belum pernah melakukan hal ini. Dan muka mereka agak kebingungan gitu di awal tapi akhirnya mereka tetep seneng karena hasil akhir dari origami yang mereka buat. 



Kegiatan berikutnya yang kami adakan adalah belajar membaca alfabet pake bahasa indonesia dan inggris serta nyanyi lagu bahasa inggris. Untuk alfabet dengan bahasa indonesia mereka udah pada lancar tapi pas bahasa inggris mereka bingung apalagi pas nyanyi. Tapi Kak Andy sebagai pemimpin sub kegiatan ini tidak pantang menyerah, walaupun dengan keringat yang bercucuran dan muka bingung dari anak-anaknya, dia tetep semangat untuk mengajari mereka.

Dan kegiatan terakhir adalah lomba mewarnai dimana semua alatnya disediain sama kita dan nantinya akan ada hadiah untuk pemenangnya.


Lihat mereka udah punya meja belajar sekarang. Meja belajar itu juga dari kita. Tau ga ekspresi mereka pas nerima itu? Mereka seneng banget tapi agak pada berebutan gara-gara gambar yang ada di mejanya hehe.

Dan apa yang didapan dari kegiatan ini? banyak banget yang gue dapet. Pertama, gue menjadi sadar bahwa untuk melakukan sesuatu itu tidak perlu menunggu gue memiliki uang yang banyak, tetapi cukup berawal dari sebuah semangat saja dan lakukan saja apa yang gue mampu saat ini. Karena kegiatan ini cuma bermodalkan uang 100rb per orang. 100 rb yang biasanya dihabiskan buat jalan-jalan sama temen, nisa menjadi berarti untuk orang lain. Hal ini juga mengajarkan gue untuk mulailah membantu dari sekarang, walaupun itu hanya sebuah hal kecil karena semua itu berasal dari hal yang kecil baru bisa menjadi besar. Intinya kalau kita punya impian untuk membantu orang lain, ayo mulailah dari sekarang.

Pelajaran kedua yang bisa yang ambil adalah tetap semangat dalam menjalani hidup. Mungkin mereka bukanlah anak-anak yang hidup dalam kemewahan dan kelebihan materi, tetapi mereka tidak pernah kehilangan semangat untuk menjalani hidup mereka. Contohnya, walaupun sekolah mereka bukan sekolah yang bisa dianggap sebuah sekolah bagi kebanyakan orang, tetapi mereka tetap bisa belajar disana, mereka tidak pernah sedih dan putus asa karena itu semua. Dan dari situ gue belajar untuk tetap semangat walaupun jalan yang saya lewati saat ini bukanlah sebuah jalan yang lurus. Mungkin nanti bakal ada kerikil-kerikil yang menghadang langkah gue, dimana gue tidak boleh putus asa karena itu dan gue harus menjadikan itu sebagai sebuat pemicu semangat agar semangat gue menjadi lebih besar.

Mungkin masih banyak pelajaran yang ada dari proyek etika ini, tetapi untuk gue mungkin hanya ada tiga hal dan yang terakhir adalah indahnya berbagi. Pelajaran ini tidak akan gue dapat didalam ruangan kelas, pelajaran yang hanya bisa gue dapat saat gue memang berbagi dengan orang lain. Dan di proyek inilah gue merasa benar-benar berbagi segala hal, berbagi materi dan kebahagian.

Teruslah mencoba untuk bermanfaat bagi orang lain ya teman-temaaaan :))))

Salaaaaam cintaaaa, Inaaa



No comments:

Post a Comment