Saturday, July 27, 2013

Rectoverso

Awalnya aku hanya tertarik sama lukman sardy saat melihat perannya pas iklan peluncuran film ini di tv. Tetapi sayangnya aku tidak bisa menonton langsung di bioskop saat itu. Sampai akhirnya bulan Juni lalu aku mendapatkan videonya.

Saat pertama ku tonton, aku bingung karena ternyata terdapat banyak ceritanya yang diputar secara paralel. Banyak rahasia yang tidak akan bisa aku tebak jika aku hanya menonton di awal. Dan akhirnya setengah film terlewati dan aku pun masih tidak mengerti tetapi aku harus menghentikan film saat itu. Dan aku berniat untuk melanjutkannya nanti.

Lalu segala kesibukan datang silih berganti, bahkan itu pun juga diselingi segala ke gabutan yang panjang buatku. Tetapi saat itu aku lupa akan film ini sampai saat ketika aku membuka laptop dan kuteringat akan sesuatu yang belum ku selesaikan.

Saat ku tekan play, aku taruh kursorku di bagian terakhir aku menontonya dan seketika setelah itu aku baru mulai mengerti akan inti film itu. Aku tersenyum, tersentuh, emosi dan air mata ini pun menetes. Segala emosi yang ada aku rasakan.

Setengah film akhir yang akhirnya membuat hati ku terbuka.

Setengah film yang membuat aku bersyukur bahwa sampai saat ini aku bisa memiliki orang orang yang menyayangiku.

Setengah film yang membuat aku sadar bahwa aku memiliki sahabat untuk berbagi.

Setengah film yang membuat aku mulai berpikir untuk menjadi lebih baik.

Dan kini aku mulai memperhatikan awan, lalu aku berpikir apakah aku bisa menjadi orang yang ikhlas seperi awan. Kepasrahannya dalam menerima setiap fasa hidupnya. Dimana ketika awan sedang asik menari dilangit bisa saja dia langsung terjatuh menjadi butiran air ke daratan.


Terimakasih atas film yang membuat aku memikirkan hal yang terkadang jarang aku pikirkan.

Monday, July 1, 2013

New activity, New Friends, and New Laugh

Helllloooooo..................
Uhum uhum, kali ini gue mau ngeshare tentang kegiatan baru gue (padahal udah lama sih udah 3 bulan kayaknya). Dan kegiatan itu adalah ngajar bimbel. Tau nggak gue ngajar jauh bgt di daerah kebon jeruk dan ga tau kenapa gue iya iya aja lagi mau ngajar disana haha. Oke lanjut ke pengalaman gue disana, selain pengalaman mengajar gue sering dapat moment moment yang bikin gue ketawa terus. Pertama, gue sering banget ga dianggap sebagai murid sama murid murid disana bahkan sama pengajarnya gue juga suka dianggap murid soalnya badan gue kecil gitu dan mukanya masih imut imut kali yaaa jadi suka disangka sebagai murid sma yang bimbel disana haha.

Oia, gue pernah dapet kelas yang isinya para boyband. Terus leadernya siapa ya? masih ga tau deh tp menurut gue itu si Dahlan. Jadi isi kelasnya tuh pas gue masuk ya satu cowo terus nambah lagi satu dan nambah lagi satu, ya begitulah. Dan gue dikerjain sama anak sma, hohoho ini pasti gara gara gue keliatan masih kecil deh. Nih, pertama si dahlan yang baru dateng tuh langsung duduk ke depan, dan ngegombal gitu deh. Kedua, dia nanya twitter gue terus langsung follow gue, ketiga dia pernah manggil gue eh pas gue nengok tuh langsung dia foto gue. Haduh haduh abg labil hahahaha. Pokoknya setelah itu dia jadi sering ngegombalin gue, yang ngajak solat bareng lah biar bisa ngimamin gue, ato apalah gombalan gombalan yang lagi ngehits.

Ummm, tp sejujurnya gue seneng sih ngeliat tingkah laku mereka. Rasanya hidup itu tanpa beban, gue berasa kembali ke sma kalo ngajar mereka. Nyantai dan bebas lo mau ngejayus dan ngelawak seperti apa hahaha. Gue suka aktivitas baru gue karena disana gue bisa ketemu orang baru dengan candaan baru haha :)))))

Level Up

Pernah ngga kalian berhenti sejenak di tengah keramaian?
Pernah ngga kalian mencoba keluar dari aktivitas rutin kalian?
Pernah ngga kalian merasa sedih karena disekeliling kalian ada yang kalian anggap salah?
Jujur itu sangat jarang gue lakukan apalagi pas lagi sibuk sibuknya kuliah. Kegiatan gue cuma bangun, kuliah, makan bareng temen di kantek, kutek dan kalo lagi ada waktu kosong ya ke margo buat makan ato ngga nonton dan main, kadang juga ada rapat atau ikut kegiatan organisasi lainnya.
Begituah siklus hidup gue sampe akhirnya gue bosan dan merasa tidak ada yang meningkat dalam diri gue. Sampe akhirnya gue sadar kalo gue berada dalam keegoisan diri gue sendiri tanpa memikirkan orang lain. Karena ngekost, gue udah jarang naik angkot atau memperhatikan setiap perjalanan kalo gue berangkat ato pulang. Dan hal itu membuat gue kurang melihat satu sisi yang harusnya gue tingkatin yaitu sisi peduli. Um, sampai suatu ketika gue pulang naik kereta ekonomi dan disitu gue sadar kalo banyak hal yang harusnya gue syukuri bukan gue keluhkan, banyak sekali mimpi untuk mereka yang dulu gue impikan tetapi hilang karena rutinitas yang menjenuhkan.
Selanjutnya gue belajar untuk menuliskan semua impian gue dan memajangnya sehingga setiap rutinitas yang nantinya gue lakukan itu memiliki tujuan yang tak akan gue lupakan untuk gue, keluarga dan mereka orang orang yang membuat gue lebih bersyukur.