Monday, October 15, 2012

Kepuasan Pun Akhirnya Tiba

Puas, mendengar kata ini gue langsung berpikir tentang kepuasan manusia yang pernah ada batasnya. Udah mendapatkan apa yang diinginkan masih mau nambah lagi. Tapi yaudahlah ya namanya juga hidup, seperti pepatah yang sering gue sebutkan :
Kadang kita diatas kadang kita dibawah, kadang kita ga tau dimana kita berada. Kalo gue ya selalu dibawah soalnya gue pendek sih (terus kenapa dah? haha)
Bentar bentar dah, kenapa jadi di luar konteks begini. Ayo kita kembali 1000 tahun yang lalu ke persoalan puas. Hari ini gue puas banget setelah melewati badai ujian Divais. Ujian yang ga ada banyangan banget dah nanti soalnya kayak gimana. Ujian yang membuat gue mesti nginep dikosan temen. Dan ini ujian yang sebenernya bolehh open book tapi malah membingungkan.

Daaaaaannnnnnnnnnnnn taaaadaaaaaaaaa ujiannya tadi ga sesulit apa yang gue bayangkan dan mungkin ga sesulit patrick untuk mikir. Pokoknya gue puas deh, puasnya sih bukan karena cuma bisa ngerjain tuh soal. Tapi puas karena apa yang gue lakukan itu terbayarkan. Mungkin gue ga belajar dengan gila sampai larut malam tapi gue ngerasa waktu yang efektif yang gue lalui untuk belajar terbayarkan. Dan ada bonus tambahan juga dari ujian tadi yaitu "tangan pegel".

Beuh udah mantep banget nih tangan gue setelah nulis dengan kecepatan yang hampir sebanding dengan kecepatan cahaya (lebay) dalam waktu 1 jam 5 menit. Mungkin kalo dilihat lebih mendetail nih, udah ada kali otot-otot aderai di jari-jari gue. Jangan-jangan abis ini tangan gue udah cukup kuat untuk mengangkat besi 1000 kg lagi (yakali bisa begitu, hahahahaha).

Eh udah ah, nanti jam 3 bakal ada uts RL nih. Cinta mau belajar dulu ya, semoga Rangga disana sukses dan baik-baik saja (Film: Ada apa dengan Samsul?). Doakan cinta yaaaaaaa :)))))


Salam salim salum
Ina

Saturday, October 6, 2012

BOHONG !!!

Huh agak jahat kalo gue sampe bilang orang yang satu ini adalah pembohong besar. Mungkin gue emang suka bohong tapi kebohongan gue hanya lawakan semata biar semua bisa ketawa bersama tanpa memperdulikan umur, gender, latar belakang dan kepribadian.

Duh mungkin lo semua pasti berpikir kalo gue su'udzon sama ni orang. Tapi jujur dalam kediaman gue, gue mencari-cari informasi-informasi, mengamati dan akhirnya kebenaran-kebenaran itu terungkap dari hanya sebuah titik cahaya kecil sampai kesebuah kumpulan cahaya besar menyerupai matahari.

Pasti lo mikir lagi knp gue lebay bgt dah sama masalah orang yang satu ini. Jujur gue peduli amat sih ga terlalu, tapi gue sangat tidak suka dengan caranya berbohong. Kebohongan yang menurut gue sangat fatal. Kebohongan besar yang akhirnya muncul untuk menutupi kebohongan-kebohongan kecilnya. Dan tujuan kebohongannya itu adalah kesenangan semata.


Sumpah ga ngerti lagi sama apa yang dia pikirin tapi satu hal yang mesti dia inget adalah hal ini dapat membuat dia kehilangan segalanya. Mungkin saat ini dia belum merasa atau baru sedikit merasa karena cuma sedikit yang hilang. Tapi lambat laun akibat dari hal yg dia lakuin akan semakin luas walaupun mungkin dalam pikirannya kebohongan yang dia lakuin bakal dilupain orang dan akan menghilang kebawa angin.

Gue ga tau apa yang gue tulis ini apaan. Sebuah kritikan, peneguran atau mungkin sebuah amarah yang tertahan. Tapijujur gue juga bukan manusia sempurna dan maaf jika semua yang gue tulis akhirnya hanya spekulasi biasa. Tapi inget di dunia ini masih ada Allah yang menuntut semua pertanggungjawaban dari apa yang telah kita lakukan.

Dan semoga untuk orang2 yang baca tulisan ini akan menjadi orang-orang ang sadar akan kesalahannya dan berusaha menjadi orang yang lebih baik. Mungkin prosesnya akan lama, tapi ingat sesungguhnya Allah akan selalu melindungi orang-orang yang berjalan menuju kebaikan :)

Terbuka Deh Semua Yang Udah Berusaha Tertutupi

Siiiiaaaaaaalllllllllll bangeeeeeeet nih sama temen gue yang satu ini. Tujuan awal gue hanya bercerita dikit biar dia ga ngeledekin nih saat gue ngejayus tapi ternyata gagal. Eh, temen gue ini malah terus menggali informasi dengan cara mengkaitkan satu hal dengan yang lainnya dan secara ga sengaja kebongkar dah semuanya.

Huh, dan sekarang katanya dia sedang menguji gue.

Nguji? Berasa lagi uts apa uas yang mesti ikut ujian. Oke bolehlah menguji, gue pasti bisa ngelewatinnya kok karena seperti apa kata temen gue yang ini kalo perempuan paling jago beralibi. Sedikit menanggapi aja sama kata2 dia, kalo memang perempuan jago membuat alibi tapi itu hanya alibi yang terlihat. Untuk masalah perasaan dan hati perempuan akan sulit beralibi untuk itu.

Selanjutnya alibi itu memang berhubungan dengan perasaan. Tanpa kalian ketahui perasaan itu dapat tumbuh walaupun kalian sudah berusaha untuk menghentikan, mengontrol ataupun menjauhinya. Nah oleh karena itu, kunci terhadap perasaan ini adalah keteguhan hati. Apalagi kalo orang itu udah memiliki pasangan, jaga hati pasangan lo dan jangan sakitin hati dia.

Badai yang datang dalam sebuah hubungan itu biasa, hal yang luar biasa adalah ketika pasangan itu dapat melewati badainya itu dan sama-sama menjadi individu yang lebih baik.


Salam cinta, Ina