Awalnya aku hanya tertarik sama lukman sardy saat melihat
perannya pas iklan peluncuran film ini di tv. Tetapi sayangnya aku tidak bisa
menonton langsung di bioskop saat itu. Sampai akhirnya bulan Juni lalu aku
mendapatkan videonya.
Saat pertama ku tonton, aku bingung karena ternyata terdapat
banyak ceritanya yang diputar secara paralel. Banyak rahasia yang tidak akan
bisa aku tebak jika aku hanya menonton di awal. Dan akhirnya setengah film
terlewati dan aku pun masih tidak mengerti tetapi aku harus menghentikan film
saat itu. Dan aku berniat untuk melanjutkannya nanti.
Lalu segala kesibukan datang silih berganti, bahkan itu pun
juga diselingi segala ke gabutan yang panjang buatku. Tetapi saat itu aku lupa
akan film ini sampai saat ketika aku membuka laptop dan kuteringat akan sesuatu
yang belum ku selesaikan.
Saat ku tekan play, aku taruh kursorku di bagian terakhir
aku menontonya dan seketika setelah itu aku baru mulai mengerti akan inti film itu. Aku
tersenyum, tersentuh, emosi dan air mata ini pun menetes. Segala emosi yang
ada aku rasakan.
Setengah film akhir yang akhirnya membuat hati ku terbuka.
Setengah film yang membuat aku bersyukur bahwa sampai saat
ini aku bisa memiliki orang orang yang menyayangiku.
Setengah film yang membuat aku sadar bahwa aku memiliki
sahabat untuk berbagi.
Setengah film yang membuat aku mulai berpikir untuk menjadi
lebih baik.
Dan kini aku mulai memperhatikan awan, lalu aku berpikir
apakah aku bisa menjadi orang yang ikhlas seperi awan. Kepasrahannya dalam
menerima setiap fasa hidupnya. Dimana ketika awan sedang asik menari dilangit
bisa saja dia langsung terjatuh menjadi butiran air ke daratan.
Terimakasih atas film yang membuat aku memikirkan hal
yang terkadang jarang aku pikirkan.