Dari senyum dan tawa. tiba tiba seketika aku bisa menangis.
Rasanya sudah dua tahun aku menutup buku impian ku itu, berusaha untuk ikhlas dalam menjalani apa yang telah aku raih. Seiring berjalannya waktu aku mulai melupakan hal itu tapi terkadang rasa sedih muncul ketika ada hal yang berkaitan dengannya.
Aku sendiri bingung kenapa masih muncul rasa sedih, kenapa terkadang seperti ada yang mendesak ke jantung sehingga nafasku pun tersedat. Apakah aku masih belum ikhlas? atau rasa egois dan rasa tidak mau kalahku terlalu kuat? yang jelas aku berpikir bahwa ini pertanda tidak baik.
Aku tahu Allah telah menyusun semua takdir hamba-Nya sesuai dengan apa yang telah dipilihnya dan bagaimana hamba-Nya ini menjalankan pilihannya itu. Dan aku berharap bahwa tempat dimana aku berada saat ini adalah tempat yang memang ditakdirkan Allah untukku agar aku bisa menjadi lebih baik dan mencapai segala kesuksesan agar orang orang yang telah mendukung menyayangiku ikut bahagia. Satu kalimat itu yang selalu menguatkanku dikala hatiku lemah dan rasa malas menghantuiku. Dan aku yakin bahwa di ujung jalan sana pasti akan ada senyum indah orang orang yang aku sayangi jika aku bersungguh sungguh.
No comments:
Post a Comment